MEMAHAMI WACANA SASTRA MELALUI KEGIATAN MEMBACA BUKU KUMPILAN CERITA PENDEK (CERPEN)


Secara teoritis, panjang cerpen kurang dari 10.000 kata dengan maksud memberikan kesan tunggal yang dominan.
Cerpen lebih memusatkan pengisahan pada satu tokoh dalam satu situasi dan satu saat tertentu. Cerpen yang efektif terdiri dari tokoh atau sekelompok tokoh yang ditampilkan pada satu latar melalui tindakan (lakuan) lahiriah atau batiniah yang terlibat dalam satu situasi. (Panuti Sudjiman, Kamus Istilah Sastra)

Nilai-Nilai Hidup Dalam Cerpen

1.  Nilai hidup berkaitan dengan keutamaan-keutamaan dalam hidup sehari-hari.
2. Nilai itu berhubungan dengan tatanan, pedoman, sikap, perilaku, dan keluhuran-keluhuran lainnya.
3.  Secara praktis dan sederhana, nilai-nilai tersebut di antaranya sederhana, rajin, peduli, peka, tolong-menolong, komitmen, tanggung jawab, belarasa, kepercayaan, kejujuran, semangat, harapan, dan lain-lain.

Contoh 1

Suara tawa suyup orang-orang merubung siaran acara lawak di televisi. (Judul : Kakek Marjan, Pengarang : Aris Kurniawan)
Uraian :
Tokoh dalam cerpen tersebut tidak terganggu (cenderung mengabaikan) dengan keadaan lingkungan tempat dirinya hidup. Sikap hidup demikian sungguh memprihatinkan karena kurang menunjukkan kepedulian terhadap masalah/ keadaan di lingkungan hidup.

Contoh 2

Anak saya bercita-cita menjadi guru. Tentu saja istri saya jadi shok. (Judul : Guru, Pengarang : Putu Wijaya)
Uraian :
Cita-cita menjadi apa pun merupakan hak pribadi setiap orang. Namun walau sosok guru dipandang mulia, masyarakat masih menganggap profesi itu tidak dapat memenuhi tuntutan dalam hidup sehari, terutama secara ekonomi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK IKLAN BARIS, MENYUNTING, DAN RESENSI